Kembali Berpuisi

Puluhan purnama tanpa untaian kata-kata
tanpa jejak untaian bait-bait sajak
Kata adalah rasa
Cerminan jujur atas cita
Alat bagi mereka yang jatuh cinta

Senyumnya bagai mentari
Hangat dan penuh energi
Tuturnya bagai sutera
Lembut namun syarat makna
Pikirannya bagai cakrawala
Tanda seorang bijaksana

Maunya ternyata mauku
Mimpinya ternyata mimpiku
Harapnya ternyata harapku
Meski hatinya belum terbuka untukku

Suatu pagi aku menatap cermin
Sedikit meragu, kemudian yakin
Kepada bayanganku aku bertanya
Apa artinya dia dalam semesta kita

Bayanganku diam membeku
Namun hatiku menjawab tanpa ragu
Dia yang membuatmu kembali berpuisi
Tentulah sangat berarti

Untuk Lia di Jakarta / 22 April 2022

Leave a Reply

Your email address will not be published.